Sabtu, 09 April 2011

Pakan yang diberikan

<!--[if !supportLists]-->Pakan yang diberikan
Diketahui bahwa komposisi utama bahan ransum adalah ampas tahu dan dedak padi dengan sisa/ limbah pertanian sebagai tambahan maka diperoleh kandungan bahan-bahan tersebut seperti terlihat .
Kandungan bahan pakan yang diberikan pada peternakan babi kretek Wonosobo
No
Bahan Makanan
PK

DE

Abu
Kalsium
Phospor
SK
Harga/kg
1
Ampas Tahu
30.3
500
5.1
0
0
22.2
250
2
Daun Ubi Jalar
27
500
16.1
1.37
0.46
16.2
100
3
Dedak Padi
12
2980
16.9
0.03
0.12
9
800
4
Ubi Jalar
3.2
3480
2.65
0.28
0.23
3.45
500
5
Daun Singkong
24
500
12
1.54
0.457
22
100
6
Daun Kol/ kubis
21.5
500
11.8
0.598
0.722
12.9
100
7
rumput lapang
5.87
400
18.3
1.06
0.12
26.8
100
8
Umbi Singkong
3.3
3400
3.3
0.26
0.16
4.15
500

NB. Dilihat dari Sutardi 1981 dalam buku : Sapi Perah dan Pemberian Makanannya.
Dari hasil perhitungan dari bahan-bahan yang digunakan maka diperoleh kandungan nutrisi ransum yang diberikan seperti pada.

Karena Babi merupakan hewan monogastrik yang mempunyai sifat makan yang rakus serta memerlukan pakan yang mempunyai protein, energi, mineral dan vitamin yang tinggi. Huges dan Varley, (1980) menyatakan selain kebutuhan asam amino perlu juga diperhitungkan keseimbangan protein dan energi untuk menjaga pertumbuhan babi yang optimal. Adapun kebutuhan Protein dan energi ternak babi dapat kita lihat pada tabel 3.
Oleh sebab itu factor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun ransum babi adalah ketersediaannya dilapangan dalam arti mudah untuk memperolehnya, Kandungan zat-zat makanan mencukupi bagi kebutuhan ternak babi, ekonomis dan efisien dalam mencerna bahan-bahan makanan yang diberikan. Kebutuhan zat makanan babi lepas sapih tergantung pada umur dan bobot badan seperti (NRC.1998) .Kebutuhan zat-zat makanan babi fase grower – finisher. (NRC 1998)
Zat-zat makanan
Satuan
20-50 kg
Berat badan
50 - 80 kg
Berat badan
80-120 kg
Berat badan
Energi dt dicerna
Protein kasar
Mineral
Fosfor
Kalium
Kalsium
Mangan
Natrium
Kkal/kg
%
%
%
%
mg
%
3.400
18
0.5
0.23
0.6
2.0
0.1
3400
15.5
0.45
0.20
0.55
2.00
0.1
3400
13.2
0.4
0.17
0.5
2.0
0.10

Kandungan protein (asam-asam amino) ransum yang optimal pada ransum babi harus pula memperhatikan kandungan energinya, hal ini disebabkan karena sejumlah energi tertentu dibutuhkan per tiap gram protein dengan demikian protein dapat digunakan efisien untuk pertumbuhan, kebutuhan lisin ternak babi yang sedang tumbuh dengan berat badan 35 – 60 kg adalah 0,61% (Sihombing, 1997).
Bila kita lihat dalam  terlihat bahwa kebutuhan protein kasasr bagi babi grower dan pengakhiran adalah 18 sampai dengan 13.5 % dengan energi yang dapat dicerna rata-rata 3400 Kkall. Karena ternak Babi merupakan ternak monogastrik maka yang harus diperhatikan adalah serat kasar yang rendah terutama pada fase pertumbuhan kecuali pada induk.
Dari hasil analisis perhitungan  bahwa kebutuhan akan ternak babi periode pertumbuhan dan pengakhiran dapat dipenuhi dengan memberikan limbah pertanian yang terdapat di sekitar pedesaan atau lingkungan yang ada. Walaupun terlihat bahwa kandungan serat kasar cukup tinggi yaitu 16%, sedangkan kebutuhan mineral terutama Calsium dan phospor belum terpenuhi (kebutuhan 0,5% sedangkan yang tersedia 0,26% dan 0,13%). Sedangkan kebutuhan akan energi masih kurang
( kebutuhan 3400 DE/kg sedangkan tersedia 1400 DE/kg) kekurangan energi dapat dipenuhi dengan pemberian pakan yang adlibitum yang biasa dilakukan oleh petani-peternak. Sedangakan kebutuhan akan Protein cukup terpenuhi dan bahkan berlebihan (kebutuhan 15% sedangkan yang tersedia 20,88%) . Untuk mengurangi kekurangan mineral perlu diberikan rumput atau daun kacang-kacangan yang kaya akan mineral dan protein.
Sedangakan harga ransum cukup murah yaitu sekitar Rp 382,5/kg maka biaya yang dikeluarkan perhari oleh petani untuk pakan babi sekitar Rp1147,5/ ekor bila asumsi rata-rata konsumsi babi 3 kilogram/ekor. Menge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar